Perkara yang batal puasa
- Cakap perkara yang (tak bagus) tapi benar tentang seorang - Mengumpat
- Cakap perkara yang tak benar (yang tak baik) - Fitnah.
- Doa yang besar, yang cakap dan yang mendengar, berhati2 jangan buat itu lagi di dalam rumah Allah.
Namimah - mengumpat untuk menjatuhkan orang. (Seksa kubur yang berat) Boleh juga membatalkan puasa kita.
Azab Kubur - Orang yang suka jalan dan mengsibarkan berita buruk tentang orang lain.
Jangan angkat sumpah yang bohong - ia satu kezaliman. Puasa akan batal.
Melihat perumpuan dengan sahwat - wanita yang haram (tenung dengan mendatang sahwat) - yang haram kita lihat akan batal puasa.
Bila orang maki, caci kita dan kita sabar, malaikat datang untuk mendoa untuk, tapi bila kita lawan, malaikat akan tinggal kita dan syitan datang.
Orang yang kuat adalah orang yang sabar walaupun di kutuk orang di muka.
Kesabaraan datang kemuliaan. Is yang mulia di sisi Islam.
Perlihara telingga dari mendengar orang mengumpat, orang berdusta, kerana yang mengumpat dan orang yang dengar adalah sama. (Yang dengar adalah satu dari dua yang mengumpat) ada yang nak dengar, maka kerena itulah mengumpat berlaku.
Semakin kita beramal dengan allah, semakin akan rasa ihsan, sampai kita rasa nampak allah, allah nampak kita, banyak berzikir pada Allah.
Perasaan was was, syitan dan iblis akan selalu mewas-was kan kita. Orang yang pertama was was oleh iblish, Nami Adam, kerena Adam hendak kekal di syurda, tapi di was was oleh iblis kalau hendak kekal mesti makan buah yang Allah kata jangan dekat pokok tu. So ia buat perkara yang akan keluarkan syurga menjadi perkara yang kita hendak buat dengan was was.
Solution: mintak perlingungan dari Allah. Bila kita masuk rumah dan baca bismilah, syitan tak boleh masuk, dan syitan akan jadi kecil seperti lalat, baca ayat kursi, 3qul, lae-lah ha e-allah, wah dah hu lah sa ri kala..x 100 kali,
Sabda Nabi; Orang yang solat, tapi bayang yang ada benda yang batal solatnya, selain kalau ia dengar suara atau bau (kentut), jangan keluar dari solat itu.
Kita menti yakin dengan ibadat kita, (wuduk aku sempurna, mandi hadas sempurna tak, solat aku sempurna tak), untuk yakin, kita mesti ada ilmu, kita mempelajari dan paham dengan jelas perkara yang membatal perkara itu supaya kita akan yakin dengan apa yang kita buat.
Comments
Post a Comment